Selasa, 09 Juli 2013

termiin

Ectopic pregnancy :  komplikasi kehamilan dimana embrio berimplantasi diluar cavum uteri
Abdominal pregnancy : bentuk kehamilan ektopik dimana embrio berimplantasi di cavum peritoneal diluar tuba falopii atau ovarium
Tubal pregnancy : bentuk kehamilan ektopik dimana embrio berimplantasi di tuba falopii
Ovarian pregnancy : bentuk kehamilan ektopik dimana embrio berimplantasi di ovarium
Hydatidiform mole : penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan calon plasenta
Blighted ovum : kehamilan tanpa embrio
Missed abortion :  situasi klinis dimana kehamilan tidak berkembang normal, bisa dalam bentuk blighted ovum atau keluarnya buah kehamilan dibawah usia 20 minggu.
Spontaneous abortion :  hilangnya buah kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu tanpa intervensi dari luar
Medical abortion :  tipe aborsi non bedah dengan obat-obatan yang menginduksi aborsi
Gestational [pregnancy-induced] oedema and proteinuria without hypertension :  kehamilan yang menginduksi bengkak dan adanya protein pada urin tanpa hipertensi
Gestational [pregnancy-induced] hypertension without significant proteinuria :  kehamilan yang menginduksi hipertensi tanpa adanya protein pada urin
Eclampsia :  komplikasi akut dan mengancam nyawa pada kehamilan , ditandai dengan munculnya kejang tonik klonik , biasanya pada pasien yang telah menderita pre eklamsia
Pre-eclampsia :   kondisi medis yang ditandai dengan hipertensi dan sejumlah besar protein dalam urin wanita hamil
HELLP syndrome:  komplikasi atau tahap lanjut dari pre eklamsia meliputi 3 gejala yaitu hemolisis, peningkatan enzim hati, dan penurunan trombosit
Haemorrhage in early pregnancy :  perdarahan di awal kehamilan
Threatened abortion : Semua perdarahan dari vagina selain flek selama awal kehamilan
Excessive vomiting in pregnancy :   Muntah berlebihan saat kehamilan, bisa terjadi pada awal kehamilan, selama kehamilan, atau pada akhir kehamilan, dikenal pula dengan hyperemesis gravidarum
Cystocele : kondisi dimana dinding yang memisahkan bladder dan vagina robek saat melahirkan, menyebabkan herniasi bladder ke vagina
Rectocele : kondisi dimana septum rectovaginal robek sehingga herniasi rectum ke vagina
Placenta Previa : letak plasenta terlalu  rendah dalam rongga rahim, dimana  sebagian atau seluruhnya menutupi  pembukaan serviks
Premature Rupture of membranes = KPD = Ketuban Pecah Dini :  Pecahnya ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan
Abruptio placenta : lepasnya plasenta yang tertanam normal dari dinding uterus baik lengkap maupun parsial pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih
Placenta acreta, increta, percreta : implantasi plasenta yang sangat kuat  menempel pada dinding uterus
Antepartum Haemorrhage : perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu
False Labour : tanda persalinan palsu, ditandai kontraksi yang makin kuat tanpa diikuti pembukaan serviks
Prolonged Pregnancy : Kehamilan lebih dari 4 minggu, atau 10 hari melebihi tanggal perkiraan persalinan
Post partum haemorrhage : perdarahan setelah persalinan  lebih dari  500 ml darah pada persalinan normal, atau 1000 ml pada persalinan dengan caesar
Preterm Labour and Delivery : Persalinan sebelum minggu ke-37 kehamilan
Inertia of Uterine : kontraksi uterus tidak adekuat; kelainan his yang kekuatannya tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong janin keluar
Atony of Uterus : keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir
Long Labour : persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi, dan lebih dari 18 jam pada multi.
Perineal laceration :  robeknya perineum yaitu daerah antara vulva dan anus saat persalinan
Uterine ruptur : robekan atau diskontinuita dinding rahim akibat dilampauinya daya regang miomentrium
Craniotomy : membuat lubang pada kepala janin sehingga otak keluar dari lubang yang telah dibuat lalu kepala mengecil dan kepala dapat dilahirkan
Cleidotomy : tindakan memotong tulang klavikula
 Embryotomy : persalinan buatan dengan cara merusak atau memotong bagian janin tanpa melukai ibu, supaya janin dapat lahir pervaginam
Puerperal sepsis : Infeksi yang timbul pada ibu setelah persalinan
Thrombloplebitis : pembengkakan dalam satu atau lebih pada vena sebagai akibat dari pembekuan atau penggumpalan darah
Episiotomy : juga dikenal sebagai perineotomy, adalah sayatan pembedahan direncanakan pada perineum dan dinding vagina posterior selama tahap kedua persalinan.
AMNIOCENTESIS :  tes cairan ketuban
Ankyglossia : lidah melekat pda dasar mulut
Hypoglossia : keadaan lidah pendek, tidak berkembang sempurna
Mikroglossia : keadaan lidah yang abnormal dimana ukuran lidah terlihat lebih kecil
Absence : tidak ada, tidak tumbuh
Accessory : didapatkan kelenjar tambahan
Atresia : a+trepsis : keadaan tidak adanya atau tertutupnya saluran yang ada di tubuh normal
Congenital hiatus hernia : masuknya bagian atas lambung ke dalam rongga thorax melalui lubang atau bagian yang lemah di diafragma
Megalogastria : ukuran lambung lebih besar daripada yang normal
Microgastria : ukuran lambung lebih kecil daripada yang normal
Imperforate anus : kelainan kongenital dimana rectum tidak terbentuk
Meckel diverticulum : tonjolan kantung kecil di saluran usus halus yang merupakan sisa vitelline duct
Hirschsprung’s Disease : kelainan perkembangan sistem saraf usus dengan karakteristik tidak adanya sel ganglion di colon distal sehingga terjadi obstruksi fungsional
Annular pancreas : keadaan dimana duodenum dillingkari oleh pankreas menyerupai bentuk cincin
Imperforate hymen :  kelainan bawaan langka di mana membran hymen (selaput dara) menyumbat saluran alat kelamin perempuan.. Obstruksi ini menyebabkan akumulasi sekresi rahim dan vagina.
Undescended testicle : keadaan dimana testis tetap berada di rongga abdomen
Hypospadia : kelainan bawaan dimana meatus uretra eksterna berada di bagian permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal
Epispadia :  anomali kongenital yaitu meatus uretra terletak pada permukaan dorsal penis
Epispadia :  anomali kongenital yaitu meatus uretra terletak pada permukaan dorsal penis
Pectus carinatum : pigeon chest : kondisi dimana sternum dan tulang iga protrusi
Down’s Syndrome : mongolism
Turner’s Syndrome :  kelainan genetik pada wanita karena kehilangan satu kromosom X
Klinefelter Syndrome :  kelainan genetik pada laki-laki yang diakibatkan oleh kelebihan kromosom X. Laki-laki normal memiliki kromosom seks berupa XY, namun penderita sindrom klinefelter umumnya memiliki kromosom seks XX
Microcephaly : Lingkar kepala lebih kecil dari ukuran baku
Amyelia : spinal cord tidak terbentuk
Hypoplasia of spinal cord : spinal cord terbentuk tetapi tidak sempurna
Hydromyelia : timbunan cairan abnormal dalam spinal cord
Congenital ptosis : kelopak mata terus jatuh menutup mata sejak lahir
Congenital ectropion : kelopak mata dan bulu mata bagian bawah membalik keluar sejak lahir
Entropion : kelopak mata dan bulu mata bagian bawah membalik keluar sejak lahir
Anophtalmus : ketiadaan bola mata sejak lahir
Microphtalmus : ukuran bola mata lebih kecil dari baku
Macrophtalmus : ukuran bola mata lebih besar dari baku
Congenital aphakia : ketiadaan lensa sejak lahir
Coloboma : kondisi di mana jaringan normal di dalam atau di sekitar mata tidak ada sejak lahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar