Ectopic
pregnancy : komplikasi
kehamilan dimana embrio berimplantasi diluar cavum uteri
Abdominal
pregnancy : bentuk
kehamilan ektopik dimana embrio berimplantasi di cavum peritoneal
diluar tuba falopii atau ovarium
Tubal pregnancy : bentuk
kehamilan ektopik dimana embrio berimplantasi di tuba falopii
Ovarian pregnancy : bentuk
kehamilan ektopik dimana embrio berimplantasi di ovarium
Hydatidiform
mole : penyakit yang
berasal dari kelainan pertumbuhan calon plasenta
Blighted ovum : kehamilan tanpa embrio
Missed abortion : situasi klinis dimana
kehamilan tidak berkembang normal, bisa dalam bentuk blighted ovum atau
keluarnya buah kehamilan dibawah usia 20 minggu.
Spontaneous
abortion : hilangnya buah kehamilan sebelum usia kehamilan
20 minggu tanpa intervensi dari luar
Medical
abortion : tipe aborsi non bedah dengan obat-obatan yang
menginduksi aborsi
Gestational
[pregnancy-induced] oedema and proteinuria without hypertension : kehamilan yang menginduksi bengkak dan adanya
protein pada urin tanpa hipertensi
Gestational
[pregnancy-induced] hypertension without significant proteinuria : kehamilan yang menginduksi hipertensi tanpa
adanya protein pada urin
Eclampsia : komplikasi
akut dan mengancam nyawa pada kehamilan , ditandai dengan
munculnya kejang tonik klonik , biasanya pada pasien yang telah
menderita pre eklamsia
Pre-eclampsia
: kondisi medis yang ditandai
dengan hipertensi dan sejumlah besar protein dalam
urin wanita hamil
HELLP syndrome: komplikasi
atau tahap lanjut dari pre eklamsia meliputi 3 gejala yaitu hemolisis,
peningkatan enzim hati, dan penurunan trombosit
Haemorrhage
in early pregnancy : perdarahan di awal kehamilan
Threatened
abortion : Semua
perdarahan dari vagina selain flek selama awal kehamilan
Excessive vomiting in pregnancy : Muntah berlebihan saat kehamilan, bisa terjadi
pada awal kehamilan, selama kehamilan, atau pada akhir kehamilan, dikenal pula
dengan hyperemesis gravidarum
Cystocele : kondisi dimana dinding yang memisahkan bladder
dan vagina robek saat melahirkan, menyebabkan herniasi bladder ke vagina
Rectocele :
kondisi dimana septum rectovaginal robek sehingga herniasi rectum ke vagina
Placenta Previa :
letak plasenta terlalu rendah dalam
rongga rahim, dimana sebagian atau
seluruhnya menutupi pembukaan serviks
Premature Rupture of membranes = KPD = Ketuban
Pecah Dini : Pecahnya ketuban sebelum ada tanda-tanda
persalinan
Abruptio placenta : lepasnya plasenta yang tertanam normal dari
dinding uterus baik lengkap maupun parsial pada usia kehamilan 20 minggu atau
lebih
Placenta acreta,
increta, percreta : implantasi plasenta yang sangat kuat menempel pada dinding uterus
Antepartum
Haemorrhage : perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu
False Labour :
tanda persalinan palsu, ditandai kontraksi yang makin kuat tanpa diikuti
pembukaan serviks
Prolonged Pregnancy :
Kehamilan lebih dari 4 minggu, atau 10 hari melebihi tanggal perkiraan
persalinan
Post partum
haemorrhage : perdarahan setelah persalinan lebih dari 500 ml darah pada persalinan normal, atau
1000 ml pada persalinan dengan caesar
Preterm Labour and Delivery : Persalinan sebelum minggu ke-37
kehamilan
Inertia of Uterine
: kontraksi uterus tidak adekuat; kelainan his yang kekuatannya tidak adekuat
untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong janin keluar
Atony of Uterus :
keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan
plasenta lahir
Long Labour : persalinan yang berlangsung lebih dari 24
jam pada primi, dan lebih dari 18 jam pada multi.
Perineal laceration :
robeknya perineum yaitu daerah antara vulva dan anus saat persalinan
Uterine ruptur : robekan atau diskontinuita dinding rahim
akibat dilampauinya daya regang miomentrium
Craniotomy :
membuat lubang pada kepala janin sehingga otak keluar dari lubang yang telah
dibuat lalu kepala mengecil dan kepala dapat dilahirkan
Cleidotomy :
tindakan memotong tulang klavikula
Embryotomy : persalinan buatan dengan cara merusak atau memotong
bagian janin tanpa melukai ibu, supaya janin dapat lahir pervaginam
Puerperal sepsis : Infeksi yang timbul pada ibu setelah
persalinan
Thrombloplebitis
: pembengkakan dalam satu atau lebih pada vena sebagai akibat dari pembekuan
atau penggumpalan darah
Episiotomy : juga dikenal sebagai perineotomy, adalah
sayatan pembedahan direncanakan pada perineum dan dinding vagina posterior
selama tahap kedua persalinan.
AMNIOCENTESIS : tes cairan ketuban
Ankyglossia : lidah melekat pda
dasar mulut
Hypoglossia : keadaan lidah pendek, tidak berkembang sempurna
Mikroglossia : keadaan lidah yang abnormal dimana ukuran
lidah terlihat lebih kecil
Absence : tidak ada, tidak tumbuh
Accessory : didapatkan kelenjar tambahan
Atresia : a+trepsis : keadaan tidak adanya atau tertutupnya
saluran yang ada di tubuh normal
Congenital hiatus
hernia : masuknya bagian atas lambung ke dalam rongga thorax melalui lubang
atau bagian yang lemah di diafragma
Megalogastria : ukuran lambung lebih besar daripada yang
normal
Microgastria :
ukuran lambung lebih kecil daripada yang normal
Imperforate anus : kelainan kongenital dimana
rectum tidak terbentuk
Meckel diverticulum : tonjolan kantung kecil
di saluran usus halus yang merupakan sisa vitelline duct
Hirschsprung’s Disease : kelainan perkembangan sistem
saraf usus dengan karakteristik tidak adanya sel ganglion di colon distal
sehingga terjadi obstruksi fungsional
Annular pancreas
: keadaan dimana duodenum dillingkari oleh pankreas menyerupai bentuk cincin
Imperforate hymen : kelainan bawaan langka di
mana membran hymen (selaput dara) menyumbat saluran alat kelamin
perempuan.. Obstruksi ini menyebabkan akumulasi sekresi rahim
dan vagina.
Undescended testicle : keadaan dimana testis tetap
berada di rongga abdomen
Hypospadia :
kelainan bawaan dimana meatus uretra eksterna berada di bagian permukaan
ventral penis dan lebih ke proksimal
Epispadia :
anomali kongenital yaitu meatus uretra terletak pada permukaan dorsal
penis
Epispadia :
anomali kongenital yaitu meatus uretra terletak pada permukaan dorsal
penis
Pectus carinatum
: pigeon chest : kondisi dimana sternum dan tulang iga protrusi
Down’s Syndrome
: mongolism
Turner’s Syndrome
: kelainan genetik pada
wanita karena kehilangan satu kromosom X
Klinefelter Syndrome
: kelainan genetik pada laki-laki yang diakibatkan oleh
kelebihan kromosom X. Laki-laki normal memiliki kromosom seks
berupa XY, namun penderita sindrom klinefelter umumnya memiliki kromosom seks
XX
Microcephaly : Lingkar
kepala lebih kecil dari ukuran baku
Amyelia : spinal
cord tidak terbentuk
Hypoplasia of spinal cord : spinal cord terbentuk tetapi
tidak sempurna
Hydromyelia : timbunan cairan abnormal dalam spinal cord
Congenital ptosis : kelopak mata terus jatuh menutup mata sejak
lahir
Congenital ectropion
: kelopak mata dan bulu mata bagian bawah membalik keluar sejak lahir
Entropion :
kelopak mata dan bulu mata bagian bawah membalik keluar sejak lahir
Anophtalmus :
ketiadaan bola mata sejak lahir
Microphtalmus : ukuran bola mata lebih kecil dari baku
Macrophtalmus : ukuran bola mata lebih besar dari baku
Congenital aphakia
: ketiadaan lensa sejak lahir
Coloboma :
kondisi di mana jaringan normal di dalam atau di sekitar mata tidak ada sejak
lahir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar